Ornamen Kekarangan adalah sebuah hasil karya seni yang
ide dan konsep dasarnya diambil dari muka binatang yang hidupnya di air, di darat dan
di udara dan muka manusia dan muka dewa-dewi. Bentuk muka ini kemudian dideformasi dalam bentuk kekarangan. Bentuk kekarangan ini bertujuan menghias
bagian-bagian pojok/sudut dan bagian tengah dari bangunan rumah pribadi, rumah
adat dan bangunan suci.
Makna yang terkandung pada ornament kekarangan adalah
simbol-simbol kekuatan alam yang hidup didunia ini. Sehingga bangunan yang
dihias dengan bentuk kekarangan menjadi kuat/kokoh dan dijauhkan dari
kekuat-kekuatan gaib yang kiranya mengganggu kehidupan manusia, Hal ini
dipercaya mampu menetralisir sifat-sifat negative di rubah menjadi sifat-sifat
positif. Untuk lebih jelas dibawah ini akan ditampilkan kekarangan yang
menghiasi bangunan rumah pribadi, rumah adat dan bangunan suci.
Jenis-jenis kekarangan:
1. Ornamen Bali Karang Gajah
Ornamen Bali Karang Gajah |
Ornamen ini merupakan imajinasi
dari hewan gajah dengan penambahan beberapa ornamen pepatran sebagai
pelengkap. Ciri dari ornamen ini terlihat jelas dari bentuk kepalan gajah.
2. Ornamen Bali Karang Goak atau Karang Manuk
Ornamen Bali Karang Goak atau Karang Manuk |
Ciri dari ornamen kekarangan jenis
karang goak adalah adanya bentuk kepala burung goak atau gagak. Secara
garsi besar ornamen ini merupakan hasil imajinasi dari kepala unggas.
Elemen yang bisa dikenali adalah adanya paruh unggas atau goak.
3. Ornamen Bali Karang Boma
Ornamen Bali Karang Boma |
Ornamen karang boma biasa ditemukan
pada bagian atas pintu masuk pada arsitektur Bali. ciri dari ornamen
ini adalah adanya maklhuk mitologi masyarakat Hindu yang mengembangkan
tangan kanan dan kiri.
4. Ornamen Bali Karang Sae
Ornamen Bali Karang Sae |
Berdasarkan artikel Sulistiawati,
sae merupakan wujud imajinasi dari hewan kelelawar. Ciri dari ornamen ini
adalah adanya kepala kelelawar dengan mulut terbuka dan gigi kecil namun tajam.
5. Ornamen Bali Karang Tapel
Ornamen Bali Karang Tapel |
Tapel jika diterjemahkan ke dalam
bahasa indonesia berarti topeng. Ornamen ini merupakan wujud imajinasi dari
wajah maklhuk mitologi masyarakat Hindu yang dipercayai memiliki kekuatan.
6. Ornamen Bali Karang Bunga / Daun
Ornamen Bali Karang Bunga / Daun |
Ornamen karang daun merupakan wujud imajinasi dari tumbuh-tumbuhan dengan berbagai elemennya seperti bunga, daun dan batang. Karakteristik dari karang ini menyerupai pepatran, hanya saja karang daun memiliki bentuk tiga dimensi.
7. Ornamen Bali Karang Bentulu
Ornamen Bali Karang Bentulu |
Ornamen karang bentulu adalah ide/konsep dari mahluk raksasa yang mempunyai mata satu dan besar,
kemudian distilir menjadi bentuk karang bentulu dan dikombinasikan dengan
keketusan, pepatran.
8. Ornamen Bali Karang Dedari
Ornamen Bali Karang Dedari |
Ornamen karang dedari adalah ide/konsepnya di ambil dari kisah mahluk kayangan yang cantik, yang
turun dari kayangan. muka dedari kemudian distilir menjadi bentuk ornamen
dedari, dengan dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran.
9. Ornamen Bali Karang Rangda
Ornamen Bali Karang Rangda |
Ornamen karang rangda adalah ide/konsep diambil dari cerita calonarang yang mempunyai kekuatan magis,
simbol dari saktinya Ciwa yaitu Dwi Durga, kemudian distilir menjadi ornamen
karang rangda, dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran
10. Ornamen Bali Karang Singa
Ornamen Bali Karang Singa |
Ornamen karang singa adalah ide/konsep diambil dari raja hutan/singa, kemudian distilir dan
dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran menjadi ornamen karang singa.
11. Ornamen Bali Karang Garuda
Ornamen Bali Karang Garuda |
Ornamen karang garuda adalah ide/konsep diambil dari cerita sang jarat karu yang mempunyai putra
seekor burung garuda, kemudian distilir dan dikombinasikan dengan keketusan dan
kekarangan, menjadi ornamen karang garuda.
12. Ornamen Bali Karang Barong
Ornamen Bali Karang Barong |
Ornamen karang barong adalah ide/konsep diambil dari cerita calonarang simbol kekuatan Ciwa
untuk mengimbangi kekuatan Durga, kemudian distilir dan dikombinasikan dengan
keketusan dan pepatran.
13. Ornamen Bali Karang Batu
Ornamen Bali Karang Batu |
Ornamen karang batu adalah ide/konsep diambil dari dasar dari bumi adalah batu dengan berbagai
bentuk, kemudian di stilir menjadi karang batu yang dilengkapi oleh keketusan
dan pepatran.
14. Ornamen Bali Karang Naga
Ornamen Bali Karang Naga |
Ornamen karang naga adalah ide/konsep dari cerita sang jarat karu yang mempunyai anak tiri berupa
100 seekor ular/naga yang diasuhnya, bersama anaknya seekor burung garuda, naga
ini distilir menjadi ornamen karang naga yang tempatnya diatas sebagai simbol
kemakmuran sandang, pangan dan papan.
15. Ornamen Bali Karang
Empas / Kura-Kura Raksasa
Ornamen Bali Karang Empas / Kura-kura Raksasa |
Ornamen karang empas adalah ide/konsep diambil dari cerita pemutaran
mandara giri, simbol bumi dan tempat bumi berpijak/ dasarnya adalah seekor
Kura-kura raksasa, yang di ikat oleh dua naga yaitu naga basuki simbol
kesejahteraan sandang dan papan dan naga atantaboga simbol pangan. Bila empas
bergerak maka akan terjadi gempa bumi, dengan di ikat oleh dua naga maka di
harapkan bumi jarang terjadi gempa. karang empas dalam bangunan suci di Bali di
letakkan pada bagian bawah/dasar padmasana.
16. Ornamen Bali Karang Angsa
Ornamen Bali Karang Angsa |
Ornamen karang angsa adalah ide/konsep dari binatang angsa yang disimbolkan sebagai bintang yang
bijaksana, angsa ini kemudian distilir menjadi karang angsa yang ditempatkan
pada bangunan padmasana bagian tengah padmasana bagian belakang padmasana.
17. Ornamen Bali Karang
Celeng / Babi
Ornamen Bali Karang Celeng / Karang Babi |
Ornamen karang celeng adalah Ide/konsep yang di ambil dari cerita mencari ujung dan pangkal
dari lingga Ciwa, yang pada intinya tidak pernah ketemu, atinya kekuasaan Tuhan
tidak manusiapun yang mampu menyelaminya. Dewa Wisnu berubah menjadi seekor
celeng/babi kemudian distilir menjadi karang celeng/babi.
18. Ornamen Bali Karang Wilmana
Ornamen Bali Karang Wilmana |
Ornamen karang wilmana adalah ide/konsep diambil dari wahana dari dewa Sambu, bentuknya raksasa yang
bersayap, kemudian distilir menjadi karang wilmana.
Perbendaharaan desain Ornamen Bali Kekarangan
a) Garis
Elemen garis pada ornamen
kekarangan diperhatikan dari intensitas ketebalannya. Ketebalan garis
dihadirkan melalui kedalaman pahatan pada setiap bagian objek. Pemakaian
garis akan dapat memberikan kejelasan terhadap arah pola dari ornamen.
Hal ini dapat dilihat pada bentuk daun yang terdapat pada bagian bawah
kekarangan. Garis lengkung tebal yang membentuk daun akan terlihat lebih
tegas, selain itu bentuk daun akan terlihat lebih jelas.
b) Titik
Penempatan elemen titik hadir pada
bagian pelengkap dari ornamen kekarangan. Penyusunan titik
berpengaruh pada penampilan visual dari ornamen. Dominasi elemen titik
dapat dilihat pada gambar ornamen kekarangan jenis karang sae. Titik
dihasilkan dari util pada bagian kuping guling. Penyusunan kuping guling
akan sangat berpengaruh pada banyaknya titik yang akan berpengaruh pada
penampilan bentuk utama dari ornamen.
c) Bidang
Salah satu bentuk yang menjadi
keunggulan dari ornamen kekarangan adalah visual tiga dimensi. Tapi, pada
dasarnya ornamen ini dapat dilihat jelas dengan sudut perspektif yang hampir
mendekati tampak samping. Bidang yang dapat dilihat dari ornamen kekarangan
sangat beragam. Namun, secara garis besar ornamen kekarangan memiliki
dominasi bentuk geometris. Posisi pada arsitektur sangat menentukan bidang
ornamen. Seperti halnya kekarangan yang terdapat pada bagian sudut
bangunan. Bidang ornamen pada posisi ini didominasi oleh segitiga dan
persegi. Variasi bidang dapat ditemukan pada ornamen kekarangan yang menempati
posisi pada bagian tengah bangunan. Seperti pada karang sae, karang
tapel dan karang boma yang memiliki bidang persegi, segitiga, segilima dan
segi enam.
d) Pola
Kekarangan merupakan gabungan dari
beberapa jenis ornamen. Hal ini menyebabkan pola ornamen kekarangan
dapat dilihat pada ornamen pendukung. Objek utama ornamen
kekarangan akan didukung oleh ornamen lain seperti patra samblung, patra
punggel, patra cina, patra ulanda dan patra bunga. Ornamen pendukung inilah
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan pola sehingga akan menghadirkan
kesatuan dengan objek utama.
Prinsip-prinsip desain Ornamen Bali Kekarangan
a) Proporsi
Prinsip proporsi pada ornamen
kekarangan hampir sama dengan ornamen pepatran. Pada ornamen
kekarangan prinsip proporsi memperhatikan dua objek yaitu objek utama dan
pendukung. Objek utama berupa kekarangan dan objek pendukung berupa
pepatran. Proporsi disini berhubungan dengan dimensi masing-masing objek.
Seperti halnya pada gambar ornamen karang sae, dimensi objek utama berupa
kepala kelelawar lebih kecil dari objek pendukung berupa patra punggel.
Proporsi sebaliknya dapat dilihat pada ornamen karang gajah, dimana objek
utama selalu memiliki dimensi lebih besar dibandingkan dengan objek
pendukung.
b) Kesatuan
Prinsip ini perlu diperhatikan pada
saat menentukan objek utama dan pendukung. Prinsip kesatuan dalam
hal ini berhubungan dengan prinsip proporsi. Kepekaan dalam menentukan
proporsi akan menentukan kesatuan antara ornnamen pendukung dengan
ornamen utama. Maksud kesatuan dalam hal ini tidak hanya proporsi
melainkan arah dan bidang ornamen pendukung. Prinsip ini dapat dilihat pada ornamen
karang gajah dan karang sae. Ornamen pendukung dihadirkan dengan bidang
segitiga. Hal ini dimaksudkan untuk mengikuti bidang/ bentuk telinga
dari ornamen utama. Secara mendasar, prinsip kesatuan harus diperhatikan
karena karakteristik ornamen kekarangan adalah menyatukan dua jenis ornamen
yang berbeda.
c) Penekanan
Prinsip penekanan pada dasarnya
memiliki kesamaan dengan semua jenis ornamen. Prinsip ini berlaku pada
objek utama pada ornamen. Tujuannya adalah untuk tetap menjaga ciri
khas dari ornamen. Salah satu contohnya adalah karang gajah. Visual wajah
gajah harus menjadi fokus utama dengan memberikan penekanan. Caranya
adalah dengan memberikan dimensi lebih besar dari ornamen pendukung atau
menghadirkan visual muka gajah dengan permainan garis dan bidang yang
lebih banyak dibandingkan dengan ornamen pendukung.